Hidup Bukanlah Sebuah VCD Player

May 23, 2008 · Filed under Cerita Bagus

Cerita ini adalah sebuah kisah nyata yang pernah terjadi di Amerika .

Seorang pria membawa pulang truk baru kebangaannya, kemudian ini meninggalkan truk tersebut sejenak untuk melakukan kegiatan lain.

Anak lelakinya yang berumur 3 tahun sangat gembira melihat truk baru itu, kemudian ia memukul-mukulkan palu ke truk baru itu. Akibatnya truk itu penyok dan catnya tergores.

Pria tersebut kaget dan berlari menghampiri anaknya dan memukul tangan anaknya dengan palu sebagai hukumannya. Setelah sang ayah tenang, dia segera membawa anaknya ke rumah sakit. Walaupun dokter telah mencoba segala usaha untuk menyelamatkan jari-jari anak tetapi tetap gagal. Akhirnya dokter memutuskan untuk mengamputasi semua jari anak tersebut. Ketika anak tersebut sadar dari operasinya, dengan polos ia berkata ” Papa, aku minta maaf tentang trukmu”. Kemudian ia bertanya tetapi kapan jari-jariku akan tumbuh kembali?

Kemudian ayahnya pulang ke rumah dan akhirnya bunuh diri.

Kalau kita renungkan cerita di atas, ada pesan yang bisa kita ambil yaitu berpikirlah terlebih dahulu sebelum kamu kehilangan kesabaran kepada orang yang kamu cintai. Benda jika rusak dapat diperbaiki tapi tulang yang hancur dan hati yang disakiti seringkali tidak dapat diperbaiki.

Terlalu sering kita gagal untuk membedakan orang dengan perbuatannya, kita sering kali lupa bahwa mengampuni lebih besar dampaknya daripada membalas dendam .

Orang bisa berbuat salah, tetapi tindakan yang kita ambil dalam kemarahan akan menghantui kita selamanya.

Tahan, tunda, dan pikirkan terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan.

Hidup bukanlah seperti sebuah VCD Player yang bisa di backward atau di forward. Dalam hidup hanya ada tombol play dan stop.